PETIK.NET - Turbulensi di pasar kripto baru-baru ini semakin meningkat, seiring dengan terjun bebasnya Bitcoin (BTC) di bawah $28,000, menandai penurunan lebih dari 9% dari level tertinggi 90 hari sebelumnya pada $31,005 pada 14 April.
Per tanggal 20 April, BTC berada di sekitar $28,044, meninggalkan investor dan trader untuk merenungkan faktor-faktor yang menyebabkan penurunan ini.
Di tengah penurunan harga ini, kesulitan penambangan Bitcoin telah melonjak ke level tertinggi dalam sejarah, menciptakan kontras yang menarik dan layak untuk dieksplorasi lebih lanjut.

Faktor di Balik Penurunan BTC
Pendapatan kuartal pertama yang mengecewakan di pasar ekuitas, termasuk Tesla, telah berdampak pada berbagai sektor, menyebabkan S&P 500 dan Nasdaq Composite turun masing-masing 0,6% dan 0,8%.
Analysts lowered Q1 EPS estimates for companies in the S&P/TSX Composite by 8.9% from Dec. 31 to Mar. 31, which was the largest quarterly decline since Q2 2020. #earnings, https://t.co/rZraZqKzVi pic.twitter.com/1kJNtOziUw
— FactSet (@FactSet) April 20, 2023
Karena sifat yang saling terkait, pendapatan kuartal pertama yang buruk di saham ekuitas dapat memicu terjun bebas harga Bitcoin.
Penurunan di pasar tradisional dapat membuat investor lebih cenderung untuk menghindari risiko, yang berdampak pada permintaan untuk cryptocurrency.
Efek domino dan korelasi antara harga saham dan crypto dapat menurunkan nilai Bitcoin.
Reasons for shorts:
– supply > demand, due to bad macro (high rate)
– competition heating up, demand in pressure
– price cuts, margin pressure
– FSD not come to fruition
– Elon sell more for his venture
– market sell off due to earning decline and recession pic.twitter.com/xyZGQRNijS— Mike (@Szwalking) April 17, 2023