Siswi SMP Yang Dibunuh Di Sukoharjo Bukan Jaringan Prostitusi Online, Pelaku Kenal Lewat MiChat

Redaksi PetiknetKamis, 26 Januari 2023 | 14:20 WIB
Siswi SMP Yang Dibunuh Di Sukoharjo Bukan Jaringan Prostitusi Online, Pelaku Kenal Lewat MiChat

Petik.net - PETIK.NET, – Kasus di , berawal dari ditemukannya pelaku dan korban di aplikasi .

Korban yang masih SMP, EJR (14), menawarkan dirinya di aplikasi tersebut dengan tarif Rp 300 ribu per jam.

Pertemuan antara pelaku dengan korban berakhir dengan .

Jasad korban tinggal di sebuah lahan kosong di Desa Pandeyan, Kecamatan , .

Pelaku pembunuhan, Nanang Trihartanto (21), telah ditangkap setelah sempat melarikan diri ke Sidoarjo, Jawa Timur.

Kapolres AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, mengatakan dalam kasus ini tidak ada jaringan prostitusi online karena pelaku dan korban terhubung tanpa perantara.

“Sementara orang per orang langsung, maksudnya menggunakan aplikasi itu langsung. Jadi tidak ada jaringan atau kaitannya dengan mana-mana,” ungkapnya, Kamis (26/1/2023), dikutip dari .

Terkait ada kemungkinan jaringan prostitusi yang terlibat, AKBP Wahyu Nugroho mengaku masih mendalaminya.

“Belum ada, kita masih mendalami. Terkait jaringan belum ada, kita harus berdasarkan fakta-fakta,” tegasnya.

Proses pemeriksaan terhadap beberapa saksi juga sudah dilakukan dan terungkap korban sudah sering menerima kencan dari orang yang dikenal lewat .

Ia menambahkan akan melakukan pendalaman, karena korban usia yang masih terlalu dini untuk terlibat prostitusi.

Pelaku Bekerja sebagai

Sebelum terlibat kasus pembunuhan, pelaku pernah mendekam di penjara karena kasus pencurian motor pada tahun 2020.

Saat dihadirkan di Mapolres pelaku mengaku bekerja sebagai .

Nanang Trihartanto mengatakan sehari ia beraksi sebagai manusia perak di Jalan Raya Solo-Semarang dan dapat mengantongi uang sekitar Rp 150 ribu dalam sehari.

“Sehari-hari jadi manusia silver, dapat segitu (Rp 150 ribu),” papar Nanang, Rabu (25/1/2023), masih dari .

Uang dari hasil menjadi manusia silver ini digunakan pelaku untuk sentimen dengan korban yang dikenal lewat aplikasi MiChat.

Kronologi Kejadian

AKBP Wahyu Nugroho Setyawan mengungkapkan pelaku dan korban sesi sesi lewat MiChat.