PETIK.NET | PETIKNET, CALIFORNIA – Kepemilikan total aset investasi Bitcoin Elon Musk dipegang di pabrik otomotif Tesla Inc. dilaporkan mengalami penurunan sebesar 34 juta dolar AS.
Depresiasi ini dialami oleh Tesla di akhir tahun 2022, dimana sebelumnya di kuartal ketiga total kepemilikan aset Bitcoin Tesla mencapai 218 juta dollar AS, seperti dilansir dari Decrypt.
Namun, setelah pasar crypto dihantam oleh bear market atau penurunan harga yang berkepanjangan, akibat pengetatan moneter oleh The Fed dan bangkrutnya beberapa bursa cryptocurrency, harga Bitcoin perlahan terus turun di kisaran US$16.000 per koin.
Tekanan ini akhirnya menyebabkan pergerakan pasar kripto global terseret hingga 64 persen dari 2,3 triliun menjadi 829 juta dolar AS, hingga nilai Bitcoin yang dimiliki Tesla pun turun menjadi 184 juta dolar AS pada Desember 2022.
Sebelum harga Bitcoin mengalami goncangan dan anjlok tajam, Elon Musk menganggap cryptocurrency sebagai salah satu investasi paling menjanjikan. Alasan inilah yang mendorong Elon Musk untuk terlibat dalam beberapa investasi aset cryptocurrency.
Keterbukaan Musk terhadap aset digital bahkan membuatnya mendukung perusahaan otomotifnya, Tesla Inc., untuk menerima pembayaran dengan mata uang digital. Tak hanya itu, Musk juga menginvestasikan sebagian kekayaannya dalam mata uang Bitcoin.
Dengan mematuhi kebijakan yang ditetapkan oleh Securities and Exchange Commission (SEC) Amerika Serikat (AS).
Selama tahun 2020, jumlah uang tunai dan investasi Bitcoin yang dipegang oleh Tesla mencapai 19 miliar dolar AS. Pada Februari 2021 Tesla berinvestasi lagi dengan menggelontorkan 1,5 miliar dolar AS ke dalam Bitcoin.
Sayangnya, jumlah tersebut berkurang menjadi 10.725 BTC, karena Tesla menjual kepemilikan Bitcoinnya pada kuartal pertama tahun 2021 sebesar 10 persen dan 75 persen pada tahun 2022. Meski saat ini harga Bitcoin masih berfluktuasi atau berfluktuasi di sekitar USD 22.000, tegas Musk. bahwa pihaknya tidak akan menguranginya. Kepemilikan Bitcoin.
Dapatkan Berita dan Informasi Terbaru dengan mengikuti kami di Google News