Resensi Novel Lingkar Tanah Lingkar Air Karya Ahmad Tohari

Redaksi PetiknetMinggu, 16 April 2023 | 21:36 WIB
Resensi Novel Lingkar Tanah Lingkar Air Karya Ahmad Tohari
Resensi Novel Lingkar Tanah Lingkar Air Karya Ahmad Tohari

Analisis Novel Lingkar Tanah Lingkar Air

Novel karya merupakan sebuah karya sastra yang memiliki tema sejarah Indonesia pada masa perang kemerdekaan. Melalui novel ini, berhasil menggambarkan konflik internal yang dialami oleh masyarakat desa Indonesia pada saat itu, yakni antara kepercayaan dan adat dengan situasi politik yang rumit.

Dalam novel ini, Ahmad Tohari menyajikan karakter-karakter yang kompleks dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda, seperti Amid, seorang pemuda desa yang bergabung dengan pasukan Hizbullah untuk mempertahankan kemerdekaan RI, Khalifah DI/TII Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo yang menentang Pemerintah RI dan juga warga desa yang terjebak dalam konflik yang tidak mereka pahami sepenuhnya.

Ahmad Tohari juga berhasil menghadirkan suasana zaman perang kemerdekaan Indonesia dengan sangat baik. Melalui deskripsi yang detail dan penggambaran yang kuat, novel ini mampu menghadirkan gambaran yang hidup tentang kondisi masyarakat Indonesia pada masa itu. Novel ini juga menghadirkan tema tentang kepercayaan, adat, dan agama, yang menjadi konflik internal bagi karakter-karakter dalam cerita.

Selain itu, bahasa yang digunakan oleh Ahmad Tohari dalam novel ini sangat indah dan menarik. Pilihan kata-kata dan penggunaan kalimat yang tepat mampu membuat cerita terasa hidup dan menarik untuk diikuti. Gaya bahasa Ahmad Tohari juga menghadirkan nuansa yang kental dari budaya Indonesia, yang membuat novel ini menjadi lebih dekat dengan pembaca.

Namun, meskipun novel ini memiliki banyak kelebihan, ada beberapa kelemahan yang perlu diakui. Salah satu kelemahan utama dari novel ini adalah plot yang terasa kurang berkesinambungan, terutama dalam bagian-bagian yang lebih lambat dan membosankan. Beberapa karakter dalam cerita juga terasa kurang tergarap dengan baik, dan seringkali terkesan datar dan kurang memiliki dimensi yang kuat.

Secara keseluruhan, novel merupakan karya sastra yang sangat menarik dan patut diapresiasi. Meskipun memiliki beberapa kelemahan, novel ini mampu menghadirkan gambaran yang hidup tentang kehidupan masyarakat Indonesia pada masa perang kemerdekaan, dan menghadirkan tema yang menarik tentang kepercayaan, adat, dan agama. Novel ini sangat direkomendasikan bagi pembaca yang tertarik dengan sejarah Indonesia dan sastra Indonesia.

Unsur Intrinsik Novel Lingkar Tanah Lingkar Air

mencakup elemen-elemen penting yang membangun struktur dan makna cerita, seperti:

  1. Tema: Tema yang diangkat dalam novel ini adalah tentang perjuangan dan pengorbanan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia serta konflik antara agama yang berdampak pada sikap dan tindakan tokoh-tokohnya.
  2. Alur: Alur adalah alur maju, yaitu kronologis, yang mengikuti perjalanan hidup tokoh utama, Amid, dari bergabung dengan gerakan Hizbullah hingga menjadi anggota laskar DI/TII dan kemudian membantu tentara resmi negara menumpas gerakan komunis.
  3. Penokohan: Tokoh utama dalam novel ini adalah Amid, seorang pemuda desa yang bergabung dengan gerakan perjuangan kemerdekaan RI, serta beberapa tokoh pendukung seperti kawan-kawan Amid, pimpinan gerakan Hizbullah, dan tokoh-tokoh DI/TII dan tentara resmi negara.
  4. Setting: Setting berlangsung pada masa perjuangan kemerdekaan RI, terutama pada tahun 1946-1950 di daerah-daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
  5. Gaya bahasa: Gaya bahasa dalam novel ini cukup sederhana namun padat dan lugas, dengan penggunaan bahasa yang sesuai dengan karakter dan latar belakang tokoh-tokohnya.
  6. Amanat: Amanat atau pesan moral yang terkandung dalam novel “Lingkar Tanah Lingkar Air” adalah tentang pentingnya mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan semangat juang yang tinggi dan kesadaran akan pentingnya persatuan dan toleransi antaragama.

Secara keseluruhan, unsur intrinsik dalam novel Lingkar Tanah Lingkar Air saling berkaitan dan membangun struktur cerita yang kuat serta menghasilkan makna yang mendalam tentang perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Novel Karya Ahmad Tohari Lainnya

Ahmad Tohari adalah seorang penulis asal Indonesia yang telah menulis banyak karya sastra. Selain “Lingkar Tanah Lingkar Air”, berikut adalah beberapa novel karya Ahmad Tohari lainnya:

  1. Ronggeng Dukuh Paruk
  2. Lintang Kemukus Dini Hari
  3. Kubah
  4. Bekisar Merah
  5. Di Kaki Bukit Cibalak
  6. Mereka Bilang, Saya Monyet!
  7. Salah Asuhan
  8. Jantera Bianglala
  9. Jentera Habis Gelap Terbitlah Terang
  10. Senyum Karyamin

Novel-novel tersebut telah memperoleh berbagai penghargaan dan menjadi karya sastra yang terkenal di Indonesia.

Link Baca Novel Lingkar Tanah Lingkar Air

Kamu dapat membaca novel Lingkar Tanah Lingkar Air karangan Ahmad Tohari di situs Goodreads atau membelinya melalui toko buku online seperti Gramedia. Berikut adalah link-nya:

Kesimpulan

Dalam novel “Lingkar Tanah Lingkar Air” karya Ahmad Tohari, kita dapat melihat bagaimana perjuangan kemerdekaan RI tidak hanya melibatkan tentara resmi negara, tetapi juga melibatkan banyak pemuda kampung yang terlibat dalam perjuangan bersenjata, termasuk di antaranya adalah Amid dan kawan-kawan yang berjuang di bawah panji Hizbullah.

Novel ini juga menyoroti konflik yang terjadi antara pasukan DI/TII dengan pihak pemerintah yang pada akhirnya berujung pada pembantaian terhadap warga sipil yang dianggap sebagai musuh. Konflik ini menggambarkan bagaimana kesetiaan pada agama dan tanah air seringkali bertentangan satu sama lain dan menjadi dilema bagi banyak orang.

Dalam segi narasi, Ahmad Tohari berhasil menampilkan karakter-karakter yang kompleks dan realistis, serta menggambarkan latar belakang alam dan sosial yang kuat dalam cerita ini. Novel ini memberikan penggambaran yang jujur ​​tentang bagaimana perjuangan kemerdekaan RI mempengaruhi kehidupan rakyat biasa, termasuk dilema moral yang muncul dalam situasi konflik.

Secara keseluruhan, “Lingkar Tanah Lingkar Air” adalah sebuah karya sastra yang kaya akan makna dan memberikan penggambaran yang menggugah tentang perjuangan kemerdekaan Indonesia yang sebenarnya.