Resensi Buku Sang Pangeran dan Janissary Terakhir Karya Salim A Fillah

Redaksi PetiknetSabtu, 15 April 2023 | 19:36 WIB
Review Buku Sang Pangeran dan Janissary Terakhir Karya Salim A Fillah
Review Buku Sang Pangeran dan Janissary Terakhir Karya Salim A Fillah

Sang Pangeran Osman merasa terdorong untuk memberontak dan merebut takhta dari kakaknya yang menjadi Sultan, karena ia merasa bahwa sang kakak tidak mampu memimpin dengan baik dan menciptakan kondisi yang aman bagi rakyat Turki. Namun, sebagai seorang terakhir yang masih setia kepada , Sang Pangeran Osman juga merasa bertanggung jawab untuk mempertahankan keutuhan negara dan kesetiaannya kepada dinasti yang telah membesarkannya.

ini semakin kompleks ketika Sang Pangeran Osman mengetahui bahwa ayahnya telah memiliki rahasia besar yang berkaitan dengan keluarga mereka, dan bahwa rahasia tersebut dapat mengubah nasib secara drastis. Sang Pangeran Osman harus memilih antara mengungkapkan rahasia itu dan menghadapi kemungkinan konsekuensi buruk, atau menyimpan rahasia itu dan merelakan kesempatan untuk mengubah masa depan negara dan keluarganya.

Melalui internal ini, buku “” menggambarkan betapa sulitnya mengambil keputusan yang benar ketika terdapat banyak faktor yang perlu dipertimbangkan, termasuk kesetiaan, tanggung jawab, dan kepentingan pribadi.

Latar Belakang Sejarah Dinasti Utsmaniyah dalam Buku Sang Pangeran dan Janissary Terakhir

Buku “” karya Salim A. Fillah menampilkan latar belakang Dinasti Utsmaniyah yang berpengaruh pada kisah fiksi yang dibangun dalam buku tersebut. Dinasti Utsmaniyah adalah kekaisaran Islam terbesar dan terakhir yang berdiri selama 700 tahun di wilayah Balkan, Timur Tengah, dan Afrika Utara.

Buku ini memuat peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Dinasti Utsmaniyah, seperti masa keemasan yang dipimpin oleh Sultan Suleiman yang Agung, serangkaian peperangan yang menegaskan kekuasaan Dinasti Utsmaniyah, hingga kejatuhan kekaisaran pada abad ke-20.

Dalam buku ini, penulis juga menyoroti peran , pasukan elite yang merupakan inti dari kekuasaan Dinasti Utsmaniyah. Janissary terdiri dari orang-orang yang direkrut dari kelompok minoritas dan latar belakang sosial yang berbeda-beda, kemudian dilatih dan ditempatkan di posisi strategis di dalam kekaisaran. Pasukan ini dianggap sebagai kekuatan tak terkalahkan yang menjadi tulang punggung kekaisaran.