Panduan Belajar Investasi Saham Pemula, Dari A Sampai Z

Redaksi PetiknetSabtu, 13 Agustus 2022 | 11:10 WIB
Panduan Belajar Investasi Saham Pemula, Dari A Sampai Z

45 Daftar Saham Blue Chip Terbaru 2022

  1. ADRO (Adaro Energy).
  2. AMRT (Sumber Alfaria Trijaya).
  3. Saham ANTM (Aneka Tambang).
  4. Saham ASII (Astra International).
  5. Saham BBCA (Bank Central Asia atau BCA).
  6. Saham BBNI (Bank Negara Indonesia atau BNI).
  7. Saham BBRI (Bank Rakyat Indonesia atau BRI).
  8. Saham BBTN (Bank Tabungan Negara atau BTM).
  9. Saham BFIN (BFI Indonesia atau BFI).
  10. Saham BMRI (Bank Mandiri).
  11. Saham BRPT (Barito Pacific).
  12. Saham BUKA (Bukalapak.com).
  13. Saham CPIN (Charoen Pokphand Indonesia).
  14. Saham EMTK (Elang Mahkota Teknologi atau EMTEK).
  15. Saham ERAA (Erajaya Swasembada).
  16. Saham EXCL (XL Axiata).
  17. Saham GGRM (Gudang Garam).
  18. Saham HMSP (H.M Sampoerna).
  19. Saham HRUM (Harum Energy).
  20. Saham ICBP (Indofood CBP Sukses Makmur).
  21. Saham INCO (Vale Indonesia).
  22. Saham INDF (Indofood Sukses Makmur).
  23. Saham INKP (Indah Kiat Pulp & Paper).
  24. Saham INTP (Indocement Tunggal Prakarsa).
  25. Saham ITMG (Indo Tambangraya Megah).
  26. Saham JPFA (Japfa Comfeed Indonesia).
  27. Saham KLBF (Kalbe Farma).
  28. Saham MDKA (Merdeka Copper Gold).
  29. Saham MEDC (Medco Energi Internasional).
  30. Saham MIKA (Mitra Keluarga Karyasehat).
  31. Saham MNCN (Media Nusantara Citra atau MNC).
  32. Saham PGAS (Perusahaan Gas Negara atau PGN).
  33. Saham PTBA (Bukit Asam).
  34. Saham PTPP (PT PP).
  35. Saham SMGR (Semen Indonesia).
  36. Saham TBIG (Tower Bersama Infrastructure).
  37. Saham TINS (PT Timah).
  38. Saham TKIM (Pabrik Kertas Tjiwi Kimia).
  39. Saham TLKM (Telkom Indonesia).
  40. Saham TOWR (Sarana Menara Nusantara).
  41. Saham TPIA (Chandra Asri Petrochemical).
  42. Saham UNTR (United Tractors).
  43. Saham UNVR (Unilever Indonesia).
  44. Saham WIKA (Wijaya Karya).
  45. Saham WSKT (Waskita Karya).

10 Saham Blue Chip Tahun 2020

  1. PT. Bank Central Asia Tbk. (BBCA)
  2. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI)
  3. PT. Astra International Tbk. (ASII)
  4. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR)
  5. PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGAS)
  6. PT. Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
  7. PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM)
  8. PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. (PTBA)
  9. PT. Astra Agro Lestari Tbk (AALI)
  10. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF)

Mengapa BBCA, BBRI dan UNVR merupakan saham mewah?

Bank BCA dengan kode saham BBCA adalah bank swasta terbaik di Indonesia dengan layanan pelanggan yang sangat baik.

Jaringan ATM yang dimiliki juga sangat besar dan keuntungannya juga tinggi. Dengan kapitalisasi pasar lebih dari Rp830 triliun per 30 September 2020, BBCA memiliki laba bersih lebih dari Rp20 triliun.

Sementara itu, Unilever Indonesia dengan kode saham UNVR merupakan perusahaan consumer goods terbaik di Indonesia dengan berbagai merek produk rumah tangga ternama. Nilai kapitalisasi pasar UNVR pada periode yang sama adalah Rp 283 triliun dan menghasilkan laba bersih Rp 5,4 triliun.

Kemudian Bank BRI dengan kode saham BBRI merupakan bank dengan laba terbesar di Indonesia.

Dengan jaringan yang sangat luas di seluruh Indonesia, BBRI memiliki kemampuan dan pengalaman dalam penyaluran kredit mikro dan UMKM. Per 30 September 2020, kapitalisasi pasar BBRI mencapai Rp514 triliun dengan laba bersih Rp14 triliun.

6. Jangan lupa untuk mendiversifikasi investasi Anda

Bahkan jika Anda bersemangat untuk bermain saham, jangan lupa juga untuk mengamankan waktu Anda dengan mendiversifikasi Anda. Diversifikasi diperlukan karena saham merupakan instrumen investasi yang memiliki risiko yang relatif tinggi.

Salah satu tips belajar saham untuk pemula adalah Anda tidak menaruh semua Anda di saham. Diversifikasi investasi ke dalam portofolio investasi yang lebih aman, seperti investasi emas atau reksa dana. Anda juga dapat menyimpan di deposit yang lebih aman.

Dengan diversifikasi, jika terjadi krisis di pasar saham, tidak semua uang yang Anda miliki akan turun nilainya. Dengan begitu Anda tidak akan panik jika terjadi krisis dan menghadapi crash pasar saham. Diversifikasi akan mengurangi potensi keuntungan, namun dengan diversifikasi akan ada dana darurat yang dapat digunakan untuk mengurangi risiko.

7. Jangan berpikir jangka pendek

Jika Anda menginginkan keuntungan jangka pendek, harian atau mingguan, maka Anda bisa menjadi pedagang saham dan mengejar keuntungan modal. Namun jika Anda seorang pemula, jadilah investor saham jangka panjang terlebih dahulu.

Dorongan untuk cepat untung memang menggiurkan, namun belajar saham untuk pemula sebaiknya berorientasi jangka panjang 6 bulan pertama sampai 1 tahun. Atau Anda dapat menggabungkan perdagangan saham dengan investasi saham, sehingga risiko jangka pendek dari perdagangan saham dapat sedikit dilindungi oleh investasi saham jangka panjang.

Ingat, perdagangan saham membutuhkan waktu, tenaga, dan pikiran serta keterampilan analisis teknis saham. Anda juga harus memantau perdagangan saham setiap saat. Harga rendah dibeli, harga tinggi / harga tinggi dijual.