“Dimas apa semua ini? apa yang kamu lakukan, Dimana Felisha??” Shock Pak Hadiwinata sangat marah.
Tanpa mengucapkan sepatah kata pun Dimas langsung memberikan ponselnya. “Buka pa-ma kamu akan tahu.”
Tidak menunggu Pak Hadiwinata dan istrinya segera membuka ponsel yang Dimas berikan dan memutar videonya.
Felisha : “Iya Mama, Setelah Felly menjadi nyonya muda di keluarga hadiwinata, Felly akan memberikan sebagian harta yang Felly punya untukmu Mama, Felly juga berencana untuk mengirim 2 orang tua yang sok sakti ke luar agar tidak mengganggu kebahagiaan Felly , atau negara. Kalau tidak Felly hanya akan meracuninya sampai mati, Felly muak melihat ibunya selalu menyuruhku untuk menjadi juru masak yang lembut dan baik, ini adalah untuk anaknya”
Yang mengejutkan, mereka mendengar rekaman percakapan Felisha dengan ibunya di kamar pengantin yang mereka pesan di hotel.
list Bu Hadiwinata duduk lemas Lutut ny
Tak terlukiskan, ia tidak menyangka wanita yang ia cintai bahkan seperti anaknya sendiri tega berkata dan memiliki niat buruk seperti itu.
“Mama–” teriak Dimas melihat ibunya yang lemah duduk tak berdaya di lantai.
“Dimas, kamu segera menikah dengan wanita yang bersamamu! Aku kenal dia, tidak apa-apa, Mama, aku baik-baik saja, Nak!” Perintah Mama masih tertahan.
Pak Hadiwinata pasrah mendengar kata-kata istrinya dari kegagalan pernikahan yang akan membuat reputasi perusahaan buruk, dan menikahi orang yang salah akan menghancurkan keluarga mereka.
Lebih baik berbohong kepada tamu undangan dengan mengatakan bahwa telah terjadi kesalahan dalam pembuatan nama di kertas undangan yang sudah tercetak dan berserakan.
“Sah! sah! sah!…” kata semua orang dan saling berpandangan.
Air mata Nadilla tak terbendung, pernikahan yang tak pernah terbayangkan bahkan 1 jam sebelumnya, Nadilla terus menangis saat mengingat ayah dan ibunya yang telah meninggalkannya.
“Ibuku sudah menikah, ibuku tidak mengerti semua ini, Mengapa dunia mempermainkanku dalam hitungan yang sangat cepat.” pelan-pelan di hatiku
Sementara itu, Alex dan Mike, 2 teman Dimas, mengunci Felisha dan ibunya di sebuah kamar hotel.
“Resepsionis tidak buka! Mereka belum mengangkat telepon saya sejak tadi!!” Triak Felisha kesal sambil berjalan mondar-mandir menghentak-hentakkan kakinya.
“Felly, Mama kira kita sengaja digembok,” tuduh Mama Felisha dengan tangan di pinggul.
“Apa maksudmu Ma? Bagaimana Mama bisa mengatakan itu, bahkan Dimas tidak mengangkat teleponku.” Felisha kesal sambil meraih ponselnya, kemudian melemparkannya.
Tidak bingung dengan Felisha, ibunya sama dia tampak memijat dahinya pergi ke sana dan tidak diarahkan.
“Kamu seharusnya sudah selesai mengucapkan sumpah pernikahan di samping Dimas kali ini!”
“Lalu apa yang harus kita lakukan bu, apa yang harus kita lakukan sekarang?” Felisha berjalan semakin tanpa tujuan.
Sementara di luar Alex dan Mike terus berjaga-jaga, menunggu persetujuan selesai, tidak lama setelah mereka mendengar bahwa prosesi persetujuan telah selesai.
Akhirnya mereka memberikan tugas kepada Security Hotel. “Perbaiki mereka! Buka pintu ini setelah acara di bawah ini benar-benar selesai!” perintah Mike kemudian.
“Ya pak!!” doa orang-orang dijaga secara serempak.
Alex dan Mike turun untuk menemui Dimas dan tidak kalah tertawa. Dimas menggendong seorang wanita cantik yang sedang menundukkan wajahnya
Dimas menyadari Mike dan Alex adalah temannya, “Apakah kalian berdua wanita ular aman?” dia mendekat.
“Ayo, percayalah padaku dan Alex, kami menyelamatkan hidupmu, kali ini!” kata mike dengan dadanya menertawakan nasib sial Dimas hari ini
Alex membeberkan dengan saksama wanita yang tertunduk pada Dimas. “Siapa dia?”
Follow us on
