FBI Ungkap Hacker Korea Utara Dalang Dibalik Peretasan Perusahaan Crypto, Kerugian Capai 100 Juta USD

Redaksi PetiknetRabu, 25 Januari 2023 | 11:40 WIB
FBI Ungkap Hacker Korea Utara Dalang Dibalik Peretasan Perusahaan Crypto, Kerugian Capai 100 Juta USD

Petik.net - PETIK.NET – Menurut laporan Biro Investigasi Federal Amerika Serikat () mengonfirmasi bahwa kelompok peretas Lazarus dan APT38 sebagai pelaku di balik peretasan perusahaan blockchain, Harmony, senilai 100 juta dolar AS pada tahun 2022 lalu.

Kelompok peretas yang terkait dengan telah lama dicurigai berada di balik serangan peretasan tersebut, tetapi keterlibatan mereka belum dikonfirmasi oleh pihak berwenang sampai sekarang.

Dikutip dari Cointelegraph, akhirnya mengonfirmasi pada Senin (23/1/2023) bahwa Lazarus dan APT38 menjadi pihak yang bertanggung jawab terhadap serangan peretasan tersebut.

“Melalui penyelidikan kami, kami dapat mengonfirmasi bahwa Grup Lazarus dan APT38, aktor dunia maya yang terkait dengan DPRK , bertanggung jawab atas pencurian $100 juta mata uang virtual dari Harmony's Horizon,” kata FBI dalam sebuah pernyataan.

Harmony adalah perusahaan pengembang layanan Horizon Bridge, yang dapat memfasilitasi transaksi aset antara blockchain Harmony dan blockchain lainnya.

Peretasan Horizon Bridge pada 2022 adalah hasil dari lubang keamanan (security hole) di Harmony's Horizon Ethereum yang memungkinkan peretas untuk menggesek sejumlah aset yang disimpan di Horizon Bridge melalui 11 transaksi.

FBI juga menguraikan, para peretas mulai memindahkan dana curian senilai sekitar 60 juta dolar AS pada awal bulan ini melalui protokol privasi berbasis Ethereum, RAILGUN.

Pertukaran Binance juga mendeteksi para peretas sedang mencoba mencuci dana melalui pertukaran kripto Huobi, dan kemudian segera membantu membekukan serta memulihkan aset digital yang disimpan oleh para peretas, menurut keterangan CEO Binance Changpeng Zhao.

“Pada 13 Januari 2023, peretas Korea Utara menggunakan RAILGUN, sebuah protokol privasi, untuk mencuci Ethereum (ETH) senilai lebih dari 60 juta yang dicuri selama pencurian Juni 2022,” ujar FBI.

FBI menambahkan, “sebagian dari ini dana dibekukan, berkoordinasi dengan beberapa penyedia layanan aset virtual. Bitcoin yang tersisa kemudian dipindahkan ke alamat berikut.”


Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Crypto. Petik.net tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Informasi yang diberikan dalam artikel ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan atau investasi. Investasi Cryptocurrency tunduk pada risiko pasar, dan pembaca harus berhati-hati dan melakukan uji tuntas.