Elon Musk Batalkan Pembelian, Twitter Tabuh Genderang Perang

Redaksi PetiknetSenin, 11 Juli 2022 | 09:51 WIB
Elon Musk Batalkan Pembelian, Twitter Tabuh Genderang Perang
Elon Musk Batalkan Pembelian, Twitter Tabuh Genderang Perang

Petik.net - Petiknet – Dulu seolah-olah benar-benar serius membeli seharga USD 44 miliar atau sekitar Rp 659 triliun, mengundurkan diri. Sebenarnya tidak, dia kurang memberi sinyal untuk mengakuisisi media sosial. sudah pasti siap.

Dalam sebuah surat kepada SEC (Securities and Exchange Commission), Mike Ringler, pengacara , menuduh Twitter melanggar perjanjian merger dengan tidak memberikan data yang memadai tentang jumlah akun palsu atau spam.

Pada dasarnya, Elon Musk menilai Twitter tidak transparan dalam menghitung akun spam atau bot pada layanannya, padahal informasi tersebut dinilai sangat penting bagi bisnis dan kinerja keuangan Twitter.

Seperti dikutip Petiknet dari CNBC, pakar hukum mengatakan keinginan Musk untuk membeli Twitter tidak akan mudah. Bahkan dia akan menghadapi pertempuran panjang di pengadilan, mungkin berbulan-bulan.

“Direktur Twitter tidak bisa langsung turun misalnya menurunkan harga atau menyetujui Elon Musk membayar $1 miliar karena,” kata Ann Lipton, profesor hukum di Tulane Law School.

Ada indikasi bahwa Elon Musk akan terus membeli Twitter jika harganya diturunkan dan sebelumnya ada kesepakatan bahwa ia akan membayar denda $ 1 miliar jika dibatalkan. Tapi saya rasa saya tidak akan melihatnya.

Jika Twitter membiarkan Elon Musk lolos begitu saja, pemegang Twitter berhak atas tuntutan hukum terhadap mereka. Di sisi lain, argumen Elon Musk tentang mengapa dia berhenti membeli Twitter lemah. Ini berarti Twitter mungkin menang di pengadilan nanti.

“Elon Musk membuat beberapa argumen hukum, saya pikir semuanya dipertanyakan. Dia awalnya fokus pada bot di platform tetapi juga pada kinerja perusahaan, jadi dia menyukai semuanya,” kata Adam Sterling, analis hukum.

Twitter telah mengkonfirmasi bahwa mereka menggugat Elon Musk. Hal itu disampaikan ketua dewan independen Twitter, Bret Taylor, menanggapi keputusan yang mengejutkan orang-orang terkaya dunia itu.

“Dewan Twitter berkomitmen untuk menutup transaksi dengan harga dan persyaratan yang disepakati dengan Elon Musk dan berencana untuk mengambil tindakan hukum untuk mengamankan perjanjian merger,” kata Taylor di Twitter.