Pembentukan rupiah digital, menurut Oscar Darmawan justru akan mengkokohkan ekosistem ekonomi digital Indonesia.
Baik pihak berkepentingan seperti pemerintah dan pengusaha, mempunyai tujuan yang sama untuk meningkatkan literasi kewangan digital dan juga meningkatkan ekonomi serta kesejahteraan bangsa.
“Fungsi antara aset kripto dan Rupiah digital itu berbeza. Tetapi, baik pelaku usaha seperti kami dan pemerintah mempunyai tujuan yang sama, iaitu meningkatkan literasi kewangan digital. Indodax selaku penyedia platform pelaburan digital juga mempunyai tujuan serupa,” bebernya.
“Mari kita bersama-sama meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan bangsa. Saya percaya blockchain dan kripto dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia seperti sekarang sudah jutaan orang menggantungkan hidupnya di Indonesia melalui transaksi jual beli kripto di Indodax,” ajaknya.
Apa Itu Uang Rupiah Digital?
Bank Indonesia (BI) bakal merilis uang rupiah digital.
Uang rupiah digital atau Central Bank Digital Currency (CBDC) dikeluarkan BI untuk mengatasi risiko terhadap kestabilan aset kripto.
Dikutip dari Kontan.co.id, uang rupiah digital adalah mata wang digital yang dikeluarkan BI yang mempunyai konsep sama dengan mata uang kripto.
Akan tetapi, harga wang rupiah digital dipatok berdasarkan mata wang kartal negara berkaitan.
Mayoritas bank sentral dunia telah mula melakukan tahap kajian dan ujian berdasarkan ciri-ciri negara masing-masing.
Pelbagai bank sentral berhati-hati dan terus mengkaji kemungkinan kesan daripada CBDC tersebut, termasuk Indonesia.
Bank Indonesia terus mendalami CBDC dan akhir tahun ini berada pada tahap untuk mengeluarkan kertas putih pengembangan Digital Rupiah.
Dikutip daripada rilis BI, eksplorasi penerbitan CBDC dilakukan berdasarkan enam tujuan, iaitu:
- Menyediakan alat pembayaran digital yang bebas risiko menggunakan wang bank pusat.
- Memitigasi risiko mata wang digital tidak berdaulat.
- Memperluas kecekapan dan memastikan sistem pembayaran, termasuk rentas sempadan.
- Memperluas dan mempercepatkan inklusi kewangan.
- Menyediakan instrumen kebijakan moneter baru.
- Memfasilitasi pengagihan subsidi fiskal.
Penerbitan CBDC juga memerlukan tiga prasyarat yang perlu dipastikan untuk dimiliki suatu negara, iaitu:
- Reka bentuk CBDC yang tidak mengganggu moneter dan sistem kewangan.
- Rekaan CBDC yang 3i (Integrated, interconnected, and Interoperable) dengan infrastruktur FMI-Sistem Pembayaran
- Pentingnya teknologi yang digunakan pada tahap eksperimen untuk memahami bagaimana CBDC dapat diimplementasikan (DLT-Blockchain dan non-DLT).
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Crypto. Petik.net tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Informasi yang diberikan dalam artikel ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan atau investasi. Investasi Cryptocurrency tunduk pada risiko pasar, dan pembaca harus berhati-hati dan melakukan uji tuntas.