PETIK.NET | PETIK.NET, NEW YORK – Inflasi di Amerika Serikat yang merosot hingga 6,5 persen membuat investor mulai melepaskan kekhawatirannya karena sejumlah aset kripto mulai membukukan kenaikan harga, termasuk Bitcoin.
Setelah Departemen Tenaga Kerja AS pekan lalu mengeluarkan penurunan Indeks Harga Produsen (PPI) AS akibat laju penurunan harga pangan dan energi.
Beberapa analis optimistis The Fed akan sedikit melonggarkan kebijakan moneternya dengan menaikkan suku bunga ke level rendah.
Mayoritas ekonom di Amerika Serikat memperkirakan The Fed hanya akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuannya akhir bulan ini. Alasan ini kemudian dianggap sebagai sinyal yang baik bagi investor aset kripto.
Mengingat selama tujuh bulan terakhir The Fed melakukan pengetatan kebijakan suku bunga, terhitung sejak Maret tahun lalu The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin.
Kemudian pada Mei 2022 The Fed memperketat kebijakan dengan menaikkan suku bunga menjadi sekitar 50 basis poin. Melanjutkan kenaikan pada bulan-bulan sebelumnya di bulan Juni, Juli, September dan November, The Fed kembali menaikkan suku bunga masing-masing sebesar 75 persen dan 50 basis poin pada Desember 2022.
Sementara kenaikan suku bunga dianggap sebagai cara yang efektif untuk menekan inflasi, dampak dari pengetatan moneter ini adalah sejumlah aset yang dianggap kurang aman, seperti pasar saham dan kripto, mulai mengalami volatilitas. sehingga harganya turun tajam.
Namun, setelah tanda-tanda penurunan suku bunga mulai terlihat, pasar kripto perlahan mulai mengalami kenaikan harga karena Bitcoin yang selama sepekan naik 11,62 persen menjadi US$23.167.
Selain kinerja bullish Bitcoin, aset crypto lainnya termasuk Ethereum juga melonjak 5,88 persen menjadi $1.616.
Disusul kenaikan Solana sebesar 18,88 persen ke harga 24,82 dollar AS. Serta meme bergambar anak anjing Dogecoin melonjak 7,97 persen menjadi 0,08714 dolar AS pada penutupan perdagangan Coinmarketcap pada Kamis (26/1/2023).
Dapatkan Berita dan Informasi Terbaru dengan mengikuti kami di Google News