14+ Pertanyaan Hidroponik Pemula Yang Paling Sering Ditanyakan

Redaksi PetiknetSelasa, 21 April 2020 | 13:44 WIB

Petik.net -   ialah sistem menanam dengan menggunakan air, teknik ini bahu-membahu sudah usang dikenal, namun baru terkenal dikala ini.

Hidrponik dipilih oleh mereka yang mempunyai lahan sempit dan tidak memiliki tanah pertanian, alasannya adalah hidrponik mampu ditanam tidak perlu tanah maka siapapun yang memiliki lahan, dipedesaan terutama di perkotaan mampu menanam dengan sistem .

Untuk menaman dengan sistem hidroponik kelihatannya memang mudah, namun pada kenyataannya tidaklah seperti itu, setidaknya harus punya pengalaman.

Untuk mencar ilmu hidrponik saat ini terbilang sangat gampang, kita bisa membaca di artikel-artikel yang aneka macam tersedia di internet  mirip pada halaman blog, group-group facebook ataupun melalui video youtube.

Ada banyak sekali yang mengulas tentang hidrponik dari A hingga Z, namun saat anda baru mengenal hidrponik dan gres berguru, maka anda akan dibentuk gundah dengan istilah-istilah hidrponik yang sering sekali diulas oleh para hidroponiker yang sudah berpengalaman.

14+ Pertanyaan Hidroponik Pemula Yang Paling Sering Ditanyakan

Bahkan saat anda gres mencar ilmu, akan muncul banyak pertanyaan dibenak anda terkait hidrponik. oleh sebab itu untuk membantu anda  yang masih pemula supaya mampu lebih paham ihwal hidrponik juga untuk menjawab pertanyaan anda terkait hidrponik saya akan uraikan beberapa pertanyaan hidrponik yang sering ditanyakan oleh pemula.

1. Apa media untuk menanam hidroponik apakah memakai tanah.

Media tanam hidrponik yakni air, tentunya bukan air biasa tapi air baku ditambah dengan larutan nutrisi dengan dosis tertentu.

2. Berapa jarak netpot dengan permukaan air nutrisi.

Pada instalasi media tanam hidrponik, umumnya kita menggunakan netpot, jarak netpot dengan permukaan air nutrisi tentunya diubahsuaikan dengan sistem hidrponik yang dipakai,

a. Pada sistem wick : netpot dan permukaan air larutan nutrisi tidak bersentuhan, tapi menggunakan sumbu.

b. Pada sistem NFT, DFT, dasar netpot harus menyentuh permukaan air nutrisi yang dialirkan, tidak terlalu dalam yang penting akar mampu hingga pada larutan air nutrisi.

c. Pada sistem rakit apung, sama dengan pada sistem NFT dan DFT kalau memakai netpot, maka dasar netpot harus menyentuh permukaan air nitrisi.

3. Apa nama nutrisi atau pupuk untuk tanaman hidrponik?

walaupun dalam menanam hidroponik hanya menggunakan air, air tersebut bukanlah air sembarang air tapi air yang sudah dicampur larutan nutrisi, larutan nutrisi adalah larutan yang merupakan pupuk yang mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh flora, baik unsur mikro maupun makro.

pupuk tersebut bisa dibentuk sendiri, namun untuk pemula semoga mudah mampu beli pribadi di toko-toko pertanian atau di toko online. Nama pupuk nutrisinya adalah ABMix, jenisnya bermacam-macam ada ABMIx untuk sayuran daun atau untuk daun dan buah. sesuaikan dengan flora yang ingin anda tanam.

4. Menyemai Apakah Menggunakan Air nutrisi atau Air biasa?

Umumnya bibit hidrponik sebelum ditanam pada netpot harus disemai dahulu beberapa hari hingga muncul 4 daun termasuk daun sejati.

Menyemai cukup memakai air biasa, alasannya adalah bergotong-royong tanam pada waktu itu belum membutuhkan unsur hara yang banyak yang terdapat di larutan nutrisi.

5. Dalam Sistem rakit apung apakah pompa venturi atau pompa udara aerator di hidupkan terus menerus selama 24 jam?

Untuk menjawab ini tentu saja dari pengalaman para hidroponiker yang sudah banyak pengalaman. beberapa petani hidroponik telah mengambarkan pompa venturi mampu saja tidak dimatikan hingga flora dipanen, namun untuk menghemat pompa mampu dipakai selama 24 jam di siang hari, dan dikala malam hari boleh dimatikan, tumbuhan hidroponik tetap produktif kok.

6. Istilah Hidroponik yang sering dipertanyakan?

Berikut beberapa istilah hidroponik yang sering dipertanyakan oleh pemula:

  • Tandon: kawasan air nutrisi
  • HST: hari setelah tanam sesudah waktu semai berakhir.
  • HSS: Hari sesudah semai
  • Simat: Sinar matahari
  • Kutilang: Kurus tinggi langsing disebabkan tanaman kurang sinar matahari
  • Rakit apung: Salah satu sistem hidrponik yang mengunakan genangan air dan styrofoam
  • NFT: Nutrient film technique, salah satu sistem hidroponik yang mengalirkan air nutrisi secara tipis secara terus menerus pada isntalasi pipa atau gully.
  • Rockwool, Media tanam hidroponik.
  • Netpot: pot tanam hidrponik.
  • ABMix: Pupuk nutrisi untuk tumbuhan hidrponik yang memiliki unsur hara makro dan mikro yang diperlukan oleh tumbuhan.
  • Hole Saw: gergaji bor untuk membantu melubangi pipa paralon/gully yang akan digunakan sebagai media tanam instalasi hidrponik. 
  • Gully: Media tanam dari plastik seperti pipa namun bentuknya kotak biasanya banyak digunakan pada sistem hidrponik NFT.
  • Metan: Media tanam (rockwool, hidrogel,cocopit, sekambakar dll).

7. Kapan semaian tanaman hidroponik mampu dijemur sinar matahari?

Semaian bisa mulai dijemur atau dikenakan sinar matahari pada dikala bibit sudah pecah, mampu setiap hari dikenalkan sinar matahari namun tetap kebutuhan air harus terus diperhatikan, jaga kelembaban dan air jangan sampai kering.

Jangan terlambat untuk memberikan sinar matahari pada semaian, alasannya adalah jikalau terlambat, maka bibit semaian biasanya kutilang (kurus tinggi langsing) alasannya adalah kekurangan sinar matahari, semaian kutilang tidak disarankan untuk ditanam (arus semai ulang).

8. Apa jenis Air Yang dipakai untuk Hidroponik yang manis?

Air  baku yang cantik untuk tanaman hidroponik sebaiknya air yang memiliki PH normal (5,5  – 6,5) dan juga memiliki PPM kecil di bawah 100 silahkan gunakan alat ukur PH meter untuk mengurukur PH dan alat ukur TDS/EC untuk mengukur PPM.

Berikut beberapa air baku yang anggun digunakan untuk menanam tumbuhan hidroponik:

  • Air Destilasi mempunyai 0 ppm
  • Air Hujan mempunyai 8 – 12 ppm (tergantung daerah)
  • Air tetesan AC mempunyai 12 – 50 ppm
  • Air PAM memiliki 65-100 ppm
  • Air Isi ulang mempunyai 65 – 100 ppm
  • Air Sumur maksimal 200 ppm.

Untuk air hujan sebaiknya tidak sering dipakai karena mengandung patogen yang dapat menyerang tanaman. Untuk penggunaan air PAM sebaiknya diendapkan dahulu biar kaporitnya mengendap. Setelah mengendap, kawan gunakan air PAM yang di permukaannya.

9. Apakah Takaran PPM nutrisi hidroponik pemberiannya harus bertahap atau sekaligus?

Pemberian Nutrisi pada air larutan nutrisi flora hidroponik sebaiknya diberikan secara bertahap seiring dengan tumbuk kembang tumbuhan, dimulai dari PPM kecil ke PPM besar (biasanya seminggu sekali ada penambahan nilai PPM).

10. Apa sistem hidroponik yang memakai barang bekas / botol bekas?

Ada berbagai sistem hidroponik, salah satu sistem hidroponik yang bisa menggunakan barang barang bekas, seperti botol bekas air mineral, ember bekas, pipa paralon bekas, dirijen bekas dan barang bekas lainnya adalah sistem hidrponik Wick / sistem Sumbu.

Sistem wick atau sistem sumbu yakni sistem hidrponik yang paling sederhana dan murah, sistem ini paling cocok untuk pemula yang masih tahap berguru bertanam hidrponik.

11. Berapa kali air nutrisi harus diganti sebulan sekali atau satu ahad sekali?

Tidak ada batasan waktu kapan air nutrisi harus diganti, yang jelas air nutrisi harus diganti apabila tandon tempat penampung air nutrisi sudah sangat kotor dan banyak ditumbuhi lumut, selama tandon masih dalam keadaan higienis bisa tetap digunakan.

Sementara untuk penambahan air baku atau larutan nutrisi pada tandon harus dilakukan setidaknya seminggu sekali, tergantung kebutuhan nutrisi tumbuhan hidroponik yang kita tanam, sesuaikan dengan kebutuhan ppm tiap minggunya hingga panen.

Oleh alasannya adalah itu sebelum menambahkan air baku atau air nutrisi pada tandon penampung, lebih baik diukur dulu kadar PPM nya memakai EC atau TDS meter bila PPMnya terlalu tinggi dari target yang diharapkan kita mampu menambahkan air baku, sementara kalau kurang kita mampu menambahkan larutan nutrisi sehingga mencapai PPM yang dibutuhkan.

12.Pada sistem hidroponik yang menggunakan pompa, apakah pompa harus dihidupkan selama 24 jam?

Beberapa petani hidrponik ada yang mematikan pompa di malam hari, jadi pompa hanya hidup 12 jam di siang hari saja.

Sementara untuk pompa isntalasi Hidroponik dengan Sistem NFT pompa tidak dimatikan hingga panen.

13. Tanaman apa saja yang mampu tumbuh dengan sistem hidroponik?

Berikut beberapa jenis flora yang mampu ditanam memakai sistem hidroponik:

  • Sayur daun seperti kangkung, bayam, salada, pakcoy, kale, pagoda, sawi, dll.
  • Sayur buah seperti tomat, cabe, timun, terong.
  • Sayuran batang seperti seledri, daun bawang.
  • Sayuran kubis mirip kembang kol, brokoli.
  • Buah-buahan seperti anggur, melon, semangka, stoberi.
  • Umbi seperti kentang, wortel, bawang.
  • Tanaman obat/herbal mirip kumis kucing, daun ilahi, daun mint, ketumbar.
  • Bunga mirip anggrek, krisan, mawar sampai dengan edible flower (bunga yang mampu di makan).

14. apakah menanam hidrponik harus memakai netpot? 

Tidak semua yang ditanam secara hidrponik harus pakai netpot atau pot tanam, kalau memungkinkan mampu tidak dengan memakai netpot maka boleh tidak dipakai, mirip pada rakit apung, sistem rakit apung yang menggunakan styrofoam ada juga yang tidak memakai netpot, cuma lubangnya lebih kecil dan ukuran bagian rockwool tempat menanam semaian dibentuk agak besar sesuai dengan kapasitas lubang pada styrofoam.

15. Apakah Menenam Hidroponik harus menggunakan Green House ?

Grand house umumnya dibuat memakai plastik UV yang dapat melindungi sinar ultraviolet yang tidak terlalu diperlukan tanaman, juga sering dikombinasikan dengan paranet atau jaring serangga yang mampu melindungi tumbuhan.

Jika letak tumbuhan hidrponik ditempatkan dilokasi terbuka sangat disarankan menggunakan Grand house supaya dapat menghindari larutan dari kontaminasi air hujan yang dapat mensugesti ph air dan juga ppm air nutrisi yang tidak baik untuk tumbuhan.

Selain itu green house bisa menghindari tumbuhan dari serangan hama yang datang dari luar, oleh karena itu siapkan untuk menciptakan green hause dengan menggunakan plastik uv biar lebih murah.

16. Berapa jarang lubang pada pipa hidroponik

Jarak lubang pada pipa hidroponik tergantung dari fungsi talang instalasi pipa tersebut, kalau pipa dipakai untuk pembesaran dari 1 hst, bisa di rapatkan sekitar 10-15 cm antar titik tengah lubang, sementara dikala menjelang panen mampu dipindah ke pipa yang memiliki jarang lubang lebih lebar antara 15-20cm antar setiap titik tengah lubang.

Selain itu kalau pipa yang dipakai dari 1hst sampai panen, jarak lubang disesuaikan dengan jenis tanaman yang ditanam, tanaman yang pertumbuhannya lebih ke atas umumnya pipa bisa diberi jarak 15cm agak rapat, sementara untuk jenis tumbuhan hidroponik yang pertumbuhannya kesamping jarak lubang harus diperlebar minimal berjarak 20cm antar setiap titik tengah lubang.

Tapi yang paling ideal, jarak lubang sebaiknya 20 cm saja, agar bisa dipakai untuk  menanam jenis tanaman sayur apapun.